Do you love Me?
Jadi, critanya udah
lama beut nih ga update blog. Haha.
*Terserah aku dong
:p
Ehemmm, begini. Jadi,
setiap hari kamis critanya aku dan si pacar-sebut saja Dhony ;) – sepakat untuk
berdoa puasa. Tujuannya, untuk mempertajam visi hidup kami, dan agar kami
saling mendukung di dalam segala hal untuk mengerti kehendak Allah dengan
sempurna.
Pagi ini rasanya
lagi ga enak hati banget pas bilang aku mau doa puasa ke Tuhan. Soalnya,
semalem tuh aku habis ngambek sama si pacar. Alesannya sepele sih, karena
seharian kemarin-hari sebelumnya juga- aku dicuekin dan yah... sms mah jadi
berasa kaya notification aja, not communication.
Bukan salah si dia
juga sih, soalnya dia lagi sibuk rapat sana-sini, sibuk mempersiapkan RPPB dan all about ‘ribet’ thing berkenaan dengan tim formatur PMK UNS. Pulang malem terus, abis
itu langsung ngloyor boboks, ga ngerti apa kalo aku nungguin disms yang bagus2
:o *dan berbagai alesan ngambek kekanak-kanakan lainnya :p
Tapi, dia ga nyadar
kalo aku ngambek :/ Aku juga ga bakal bilanglah kalo sebenarnya lagi ngambek :D
Pagi ini, ketika
sedang mencoba meniatkan doa puasa, sesuatu di luar dugaan Tuhan ijinkan
terjadi.
Di sela-sela kerjaan
kantor pagi ini, ku buka alkitab HP. Ku baca Kisah Para Rasul 10. Yaps, sejenak
kurenungkan dan rhema yang kudapet: visi Allah bagi anak-anak pilihanNya tuh
sama, yaitu menjadi seorang pemberita *Iya, kamu seorang pemberita Kristus. Hanya
saja, bagaimana mengerjakannya, dengan siapa, kepada siapa diberitakan, kapan
waktunya, langkah apa yang harus dikerjakan untuk kesitu. Soalnya, visi Tuhan selalu
spesifik bagi tiap orang dan kuncinya: One
Heart, One Vision, One Location dengan partner visi~ dalam hal ini PH alias
Pasangan Hidup. Hmm..
Abis perenungan
singkat itu, lansung kusms deh si dia, intinya gini: “I’m sorry. I’ve forgiven you.” Trus aku nanya, pagi ini dia dapet
rhema apa *btw, balesnya lama, soalnya dia lagi ngerjain evaluasi PMkU *kalo
ini aku ga ngambek lagi lhho B-)
Datenglah smsnya,
intinya dia bertrima kasih. Trus dia berdoa gini:
"Tuhan ak bertrima kasih krn ketika ak mengalami kesusahan atopun menyusahkan diri, Engkau menanti n ingin menolongku. Ajarku utk memandang padaMu dan bersandar pd pemeliharaanMu yg baik & penuh kasih, sampe Engkau mengantarku pulang ke surga dengan selamat. Amin. -Mazmur 46:2-"
Aku langsung
merinding :p dalam hati merenung, iya juga ya, kita ga pernah tau kapan waktu
Tuhan mengantar kita pulang kerumahNya. Makanya, sepanjang jalan ke rumah,
alangkah baiknya jika kita saling
menopang, keep contact with God in every single step.
Sekarang, emah sih,
dia ga bisa ngasih emas perak permata berlian, uang ataupun waktu yang banyak..
Tapi, satu hal yang kucinta dari si pacar: kemelankolisannya dengan Tuhan Yesus,
mampu menyadarkanku bahwa Yesus begitu mengasihiku, menantiku, memeliharaku. Dan
itu begitu memperkayaku, banget ;)
Jadi, mau jawab apa
kalo Tuhan tanya: “Do you love Me, son?”
Seperti yang Dia
tanyakan sampe 3x kepada Petrus di Yohanes 15.
Pengalamanku jalan
bareng si pacar, pertanyaan “do you love me” itu maknanya dalem banget,
kompleks, hampir tak bisa diinterpretasikan secara tuntas. Dan bagi orang yang
pernah dengan sungguh-sungguh menyatakan “I love u” kepada seseorang. Di kemudian
hari ketika seseorang itu menanyakan “do you love me,” rasanya bakal mengiris
hati banget, karena: pertama, seolah tak dipercaya dan diragukan, kedua, seolah
dia telah tersakiti karena kamu membuatnya mempertanyakanmu.
Seperti Petrus, kalo
kamu siap jawab: “ Yes, Father. I love u with all my heart”, maka kamu juga
siap menerima titah Kristus: “Gembalakanlah domba-dombaKu” ;) . Dan jangan pernah
mempertanyakan cinta serta pemeliharaanNya lagi.
JBU.
0 komentar:
Posting Komentar